Hidangan Istimewa Ala ‘Resto’ HIK


Pak Bakoh sedang membuatkan minum untuk tamu HIk

Pak Bakoh sedang membuatkan minum untuk tamu HIk


Jika Anda ke wisata kuliner, ke resto pasti hidangannya sangat lezat. Hidangan yang lezat tentulah dibayar dengan dompet yang tebal pula. Namun di ‘resto’ HIK Anda tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk dapat menikmati hidangan istimewa yang disajikannya. Anda dijamin tidak akan kelaparan lagi setelah menyantap menu di ‘resto’ HIK ini. Sudah harganya murah, juga bisa bersantai sepuasnya tanpa diusir oleh pemilik ‘resto’ HIK. Pas banget bagi kantong-kantong mahasiswa kos, apa lagi jika kiriman dari orang tua sudah menipis.

Yah, Hidangan Istimewa Kampung (HIK) adalah warung tenda yang bisa Anda jumpai di pinggir-pinggir jalan di daerah Jawa Tengah dan Jogja. Kebanyakan HIK ini berada di daerah kampus. Memang menu yang disajikan di HIK untuk kalangan menengah ke bawah. Namun, saat ini tidak hanya kalangan menengah ke bawah saja, kelas bermobil juga banyak yang mampir ke HIK ini.

Beberapa HIK yang saya jumpai berada di daerah kampus yang rata-rata pelanggannya adalah anak kos. Beberapa yang saya jumpai adalah di daerah kampus di Jogja seperti di UGM, UNY, dan kampus-kampus swasta. Jika di daerah Solo bisa dijumpai di daerah dekat UNS dan UMS. Jika di Semarang bisa dijumpai di kampus Tembalang UNDIP dan di daerah Sekaran UNNES, juga di Sampangan.

Untuk sebutan di daerah Jogja adalah angkringan, namun untuk di Jawa Tengah sering disebut dengan HIK, meski juga ada yang menyebut juga dengan angkringan. HIK biasanya dibuka pada sore sekitar pukul 17.00 sampai dengan tengah malam, ada juga yang buka sampai dini hari pukul 02.00.

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan gaya hidup yang hemat tidak menguras kantong, maka HIK tidak hanya berada di daerah kampus saja. Di daerah pinggiran perkotaan juga sekarang sudah banyak dijumpai HIK ini. Bahkan di desa-desa sekarang juga sudah banyak dijumpai HIK. Jam buka juga tidak hanya pada sore dan malam hari saja. Siang hari mulai sekitar pukul 07.00 HIK juga sudah ada yang buka.

Pelanggan HIK yang sedang antri

Pelanggan HIK yang sedang antri


Saya mencoba mampir ke salah satu Hik yang ada di daerah Nogosari, sekitar perjalanan sepuluh menit ke arah utara Bandara Internasional Adisumarmo Boyolali, Jawa Tengah. Saya mampir di HIK Pak Bakoh. Di sini HIK dibuka mulai pukul 17.00 sampai dengan pukul 00.00.

Saya mampir ke HIK ini sekitar pukul 19.00. Benar saja, pengunjung HIK banyak sekali, sampai-sampai tempat yang disediakan untuk pengunjung yang duduk sudah habis. Tapi, saya tidak khawatir karena masih ada tempat duduk lesehan dengan gelaran tikar di bawah sinar lampu merkuri yang ada di dekat tiang listrik. Sambil santai, ngobrol dan menikmati udara malam dan hiruk pikuk kendaraan yang lewat. Pelanggan Pak Bakoh rata-rata adalah anak muda.

Menu HIK

Menu HIK ‘nasi kucing’


Apa yang istimewa dari hidangan ala ‘resto’ HIK ini? Hidangan yang paling istimewa disebut dengan ‘nasi kucing’. Mungkin bagi Anda yang belum terbiasa mendengarnya akan tertawa. Yang dimaksud dengan ‘nasi kucing’ adalah nasi yang dibungkus dengan daun pisang, nasi ini memang hanya sedikit, hanya satu centong saja. Dalam satu bungkus sudah terdapat lauk yaitu sedikit bandeng, kering tempe, dan tentunya tidak ketinggalan sambal. Anda cukup membayar seribu rupiah untuk satu bungkus ‘nasi kucing’ ini. Jika Anda kurang puas dengan lauknya, Anda bisa menambah yang lain. Ada mendoan, tahu susur, bakwan, ceker ayam, kepala ayam, sate telur puyuh, atau telur bebek asin.

Harga untuk gorengan hanya lima ratus rupiah per buah. Dijamin langsung fresh from the oven alias disajikan masih panas, karena langsung dari penggorengan. Untuk harga sate telur puyuh hanya seribu rupiah saja. Untuk kepala ayam hanya seribu lima ratus rupiah saja. Dan, telur bebek asin hanya dua ribu rupiah saja. Tidak mahal kan? Pas dengan yang kantongnya tipis, jadi tidak bikin kantong menjadi bolong.

Jika Anda belum kenyang dengan hanya sebungkus ‘nasi kucing’, maka Anda bisa menambah lagi. Untuk minuman tersedia teh hangat, jeruk hangat, es teh, es jeruk, dan kopi. Minuman juga tidak mahal, hanya seribu lima ratus saja. Jika Anda hanya mempunyai uang lima ribu rupiah saja, maka Anda sudah kenyang makan di ‘resto’ ala HIK ini sudah dengan minumannya juga. Coba Anda bandingkan dengan di resto lain, paling tidak Anda harus merogoh kocek dua puluh lima ribu rupiah. Itu pun hidangan yang biasa dan belum lagi ditambah dengan biaya parkir. Jika di ‘resto’ HIK ini tidak ada biaya parkir.

Untuk di daerah Jogja, terdapat minuman kopi yang disebut dengan ‘kopi jos’. Disebut demikian karena pada saat membuat kopi ada bunyi ‘jos’. Kopi ini dibuat seperti kopi yang biasa Anda minum, namun sebelum diminum, pada gelas kopi dimasukkan bara arang. Ketika bara dimasukkan dan mengenai air kopi timbul bunyi ‘jos’. Kopi jos ini menjadi menu favorit tersendiri bagi penggemarnya. Bahkan bisa sambil menikmati sejuknya udara malam dan ngobrol-ngobrol.

Di daerah Jogja, ternyata resto murah ala HIK atau angkringan dikemas ke dalam hotel berbintang. Malah yang makan di angkringan ini tidak hanya orang ‘ndeso’ saja. Para tamu hotel dari orang berkantong tebal dari kota malah sangat menikmati hidangan yang tadinya hanya milik orang kampung ini.

Anda tertarik? Coba saja ke ‘resto’ HIK ini, dijamin kantong Anda tidak akan jadi tipis.

——————————————————–

Baca juga:
Wisata Sejarah dan Budaya di Candi Prambanan
Wisata ke Masjid Cheng Ho di Semarang
Museum di dalam Menara Masjid

——————————————————–

Jika Anda ingin mendapatkan informasi dari blog ini melalui facebook Anda, silahkan klik tautan halaman (page) facebook berikut ini cauchymurtopo.wordpress.com kemudian klik suka (like) atau ikuti (follow) melalui twitter @CauchyMurtopo

Satu tanggapan

  1. Hidangan HIK seperti ini justru yang enak. Saya suka 🙂

Tinggalkan komentar