Daily Archives: Agustus 2nd, 2013

Tradisi Peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Arrahman Tagung


Pembagian hadiah lomba

Pembagian hadiah lomba

Pada saat bulan Ramadan ada peristiwa penting yang dialami oleh Rasulullah SAW. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Ramadan. Peristiwa yang merupakan turunnya wahyu Alqur’an itu sering disebut dengan Nuzulul Qur’an.

Di beberapa daerah, peringatan Nuzulul Qur’an merupakan dilakukan di masjid-masjid pada tanggal 17 Ramadan malam. Namun, banyak juga yang memperingatinya setelah tanggal 17 Ramadan. Peringatan Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa penting yang sudah menjadi kebiasaan meskipun banyak juga umat Islam yang tidak memperingatinya.

Seperti yang terjadi pada Desa Rembun dan beberapa desa di sekitarnya yang sering memperingati Nuzulul Qur’an ini. Desa Rembun terdiri dari sembilan Dukuh atau Dusun yaitu Dusun Rembun, Remi, Tinawas, Mojo, Tagung, Banyurejo, Manggen, Jetak, dan Mojo Baru. Dukuh-dukuh tersebut sering memperingati Nuzulul Qur’an ini, meskipun tidak tiap tahun memperingatinya.

Namun, Dukuh Tagung tiap tahun memperingati Nuzulul Qur’an ini. Peringatan Nuzulul Qur’an di Dukuh Tagung sudah menjadi tradisi turun-temurun. Kapan dimulai pastinya tidak diketahui, namun dari seorang sumber yang saya tanya mengatakan jika peringatan Nuzulul Qur’an di dukuh ini sudah ada sejah tahun 1980, bahkan sebelumnya.

Dukuh Tagung sebenarnya dibagi menjadi dua, yaitu Tagung desanya Rembun atau sering disebut dengan Tagung Rembun dan Tagung desanya Guli atau sering disebut dengan Tagung Guli. Kedua Dusun saling berdampingan, hanya dipisahkan jalan Kalioso-Simo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kehidupan kedua dukuh ini sangat rukun. Bahu-membahu dan saling gotong-royong termasuk dalam peringatan Nuzulul Qur’an.

Peringatan Nuzulul Qur’an di kedua dukuh ini bertempat di Masjid Arrahman yang berada di Tagung Rembun. Tema Nuzulul Qur’an kali ini adalah “Menciptakan generasi muda yang istiqomah dalam beribadah”. Panitia pelaksana peringatannya adalah Perhimpunan Remaja Masjid Tagung (PRIMA). PRIMA adalah perhimpunan remaja yang anggotanya dari kedua dukuh ini. Setiap ada kegiatan keagamaan termasuk kegiatan tahunan Nuzulul Qur’an, para remaja yang tergabung dalam PRIMA sebagai panitianya.

Untuk peringatan Nuzulul Qur’an tahun 2013 ini berlangsung pada tanggal 1 Agustus 2013 atau tanggal 25 Ramadan 1434 H. Peringatan di Masjid Arrahman ini sering dilakukan setelah tanggal 17 Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Alasan dipilihnya pada sepuluh hari terakhir Ramadan karena siswa-siswi sudah masuk libur lebaran, jadi tidak mengganggu belajar.

Seperti pada Masjid yang lain, tiap malam di bulan Ramadan diadakan sholat tarawih berjamaah disertai dengan kultum. Namun, pada saat peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Arrahman ini hanya dilaksanakan sholat tarawih saja, kultum ditiadakan karena sudah diganti dengan pengajian Nuzulul Qur’an. Jika pada yang mengisi kultum biasanya orang dalam, maka untuk peringatan Nuzulul Qur’an dari luar.

Peringatan Nuzulul Qur’an dimulai sekitar pukul 20.30. Seperti biasa pada awal peringatan dibacakan nama-nama anak-anak yang mendapatkan juara di berbagai lomba. Tradisi Nuyulul Qur’an di Masjid Arrahman ini selalu disemarakkan dengan lomba keagamaan yang diikuti oleh santriwan-santriwati usia TK dan SD TPA di masjid ini. Lomba sudah digelar sebelumnya, pada malam peringatan Nuzulul Qur’an tinggal dibacakan pemenangnya. Lomba yang diadakan antara lain sholat jenazah, baca Alqur’an, baca surah pendek, mewarnai islami untuk tingkat TK dan SD kelas I, dll. Termasuk juga penghargaan bagi santriwan dan santriwati yang rajin mengikuti TPA.

Setelah acara pembagian hadiah lomba, dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Alqur’an dan terjemahannya. Setelah itu, acara inti yaitu pengajian, namun pada tahun ini berbeda. Sebelum acara inti ternyata ada tausiah dari seorang bocah putri yang masih belia namun kemahirannya dalam bertausiah bisa diperhitungkan.

Acara inti Nuzulul Qur'an oleh Ustat Suharno

Acara inti Nuzulul Qur’an oleh Ustat Suharno


Acara inti pengajian yang ditunggu-tunggu tiba. Yang memberikan inti peringatan Nuzulul Qur’an ini adalah Ustat Suharno dari Kota Surakarta. Inti dari pengajian ini adalah bahwa saat ini banyak pemuda-pemudi yang sudah tidak peduli lagi dengan budaya lokal, terutama dengan bahasa Jawa yang merupakan ciri khas peradaban di Jawa Tengah. Banyak anak muda yang tidak bisa berbahasa Jawa halus (kromo), ini karena kurang pedulinya pemuda dalam melestarikan budaya sendiri. Selain itu, pemuda yang merupakan ujung tombak dari kemajuan bangsa ini sudah banyak kehilangan pegangan agama. Budaya asing yang menjajah bangsa ini justru malah ditiru.

Peringatan Nuzulul Qur’an selesai pada sekitar pukul 23.00. Panitia segera bekerja untuk membereskan perlengkapan.

Bagaimana dengan peringatan Nuzulul Qur’an di daerah Anda?

———————————————————–

Baca juga:
Tradisi Pagelaran Wayang pada Ruwah Rosul Bersih Desa
Donor Darah PERMATA: Setetes Darah Anda Adalah Nyawa Bagi yang Membutuhkan
Kerja Bakti Bangun Gapura

———————————————————–

Jika Anda ingin mendapatkan informasi dari blog ini melalui facebook Anda, silahkan klik tautan halaman (page) facebook berikut ini cauchymurtopo.wordpress.com kemudian klik suka (like) atau ikuti (follow) melalui twitter @CauchyMurtopo