Pesona Sabana dan Pantai Airanyir Bangka


airanyir1Petualangan liburan saya di Bangka tak lupa saya kunjungi Pantai Airanyir. Dari kota Pangkalpinang ke Kabupaten Bangka ke arah Sungailiat yang merupakan ibukota kabupaten ini. Jaraknya hanya sekitar 15 menit dari pusat Kota Pangkalpinang atau sekitar 30 menit dari ibukota Bangka. Memang lebih dekat dari Pangkalpinang.

Dari jalan Jenderal Sudirman Selindung Kota Pangkalpinang ada dua jalan. Anda bisa lurus ke jalan raya arah Sungailiat dan di simpang tiga tempat ibadah Konghucu (Merawang) belok kanan ke Desa Airanyir. Jalan yang kedua adalahdari simpang tiga jalan Lintas Timur Bangka ke kanan menyeberangi jembatan Lintas Timur lurus. Sampai di simpang empat ke kanan ke arah pantai, jika ke kiri ke Desa airanyir.

Berbeda dengan pantai Pasirpadi yang ada di Kota Pngkalpinang, pantai Airanyir mempunyai pesona tersendiri. Di pantai ini memang tidak ada restoran berkelas atau hotel berbintang, namun suasana yang alami itulah justru menjadi magnet bagi wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal saja, wisatawan dari luar daerah juga banyak yang mengunjungi.

Kolong TI Airanyir

Kolong TI Airanyir


Masuk ke pantai Anda disuguhi pemandangan kolam-kolam air tawar. Kolam di sini disebut dengan nama ‘kolong’, yang artinya bekas galian tambang timah. Memang sejak lama Bangka terkenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di dunia. Kolong yang dimaksud di sini adalah kolong TI (tambang inkontinensial) atau tambang rakyat.
Sabana Airanyir

Sabana Airanyir

airanyir sabana2
Tak hanya itu, kanan dan kiri sepanjang jalan menuju pantai Airanyir terdapat pemandangan indah luar biasa. Padang rumput atau sabana yang membuat saya terkagum-kagum. Padang rumput yang sesekali terdapat pohon yang membuat saya serasa di padang rumput NTT. Memang pantai Airanyir dikelilingi oleh sabana. Sayang tak ada ternak yang makan rumput yang tumbuh subur di sabana ini.

Bagi Anda yang hobi fotografer, maka pas banget jika Anda berfoto di padang rumput ini. Rumput dari berbagai jenis meghiasi sabana yang tampak menawan di kala senja. Saya pun tak melewatkan berfoto dengan berbagai pose. Tidak apa-apa kan, mumpung di Bangka, di Jawa tidak ada yang seperti ini.
airanyir cemaraairanyir hutan
Selain itu, pemadangan pohon cemara di tepi pantai bagaikan pagar hijau yang menjulang tinggi memanjakan pandangan mata saya. Hutan yang jarang dijamah namun tidak lebat juga bisa dijumpai tidak jauh dari sabana.

Di sini tarif masuk ke pantai nol rupiah alias gratis. Anda bisa menggunakan motor, mobil, atau bus untuk masuk ke kawasan pantai. Namun, jika Anda menggunakan fasilitas yang ada di pantai ini, maka Anda harus bayar. Fasilitas yang ada antara lain pondok-pondok baik permanen maupun yang yang terbuat dari papan panggung. Untuk dapat berteduh di pondok ini Anda dikenakan tarif 25 ribu rupiah. Ini lebih asik jika digunakan ramai-ramai, jadi lebih murah lagi.
airanyir pondokairanyir pondok2
Selain pondok, juga ada tempat bilas air tawar bagi yang selesai mandi air pantai. Tak ketinggalan fasilitas tempat ibadah. Jika ingin berkemah, pas banget karena juga ada area untuk perkemahan, meskipun bukan area perkemahan resmi. Berkemah di pinggir pantai sangat asik, pantai yang landai dan ombak yang idak besar. Namun, jika Anda berkemah sebaiknya membawa bekal makanan, karena pedagang makanan terbatas jumlahnya.

Setelah keliling pantai dan sabana membuat saya kecapekan, saya pulang sekitar pukul 17.00 WIB. Jangan lupa ke Pantai Airanyir jika ke Bangka ya!

2 responses

  1. Good place , pantai yg dulu penuh memori swktu kecl bersma keluarga 😀 , sdh lama ga kesni , mari jaga pantai kita , jaga alam dengan baik 🙂

    1. Kalau ke Bangka, saya usahakan ke situ, karena ada memori lama di tahun 2006, saat gempa Jogja pas saya & teman-teman berkemah.

Tinggalkan komentar