Pentingnya Guru Memiliki Blog


Foto: checkacontract.co.uk

Foto: checkacontract.co.uk

Blog adalah tempat dimana kita bisa mengungkapkan isi hati kita lewat tulisan. Blog adalah wadah bagi siapa saja yang ingin berkreasi melalui tulisan. Isi tulisan bisa bebas, terserah yang membuat blog. Itilah untuk orang yang membuat atau menulis di blog adalah blogger.

Blog bisa dijadikan sebagai buku agenda atau buku harian yang merupakan ungkapan emosi blogger. Hal yang sedih atau gembira bisa dituangkan di blog. Siapapun bisa membaca apa yang ditulis oleh blogger. Namun, blog tidak hanya sebagai catatan harian saja, blog juga bisa digunakan untuk menulis ilmiah, berita, dan hal-hal lain yang dianggap perlu diungkap oleh blogger. Tak jarang hal-hal tertentu yang luput diberitakan oleh media ternyata di tangan blogger bisa diungkap.

Siapapun bisa menulis di blog. Tak terbatas pada umur seperti pada jejaring sosial Facebook dan yang lainnya. Namun, hendaknya tulisan juga harus memenuhi kaidah etika kesopanan dan juga norma-norma yang ada di masyarakat. Teknik menulisnya terserah kepada blogger. Tidak ada acuan harus menggunakan teknik tertentu, namun jika mengutip dari sumber tertentu sebaiknya dicantumkan dari mana sumbernya.

Bagi guru, memiliki blog adalah hal yang dianjurkan. Banyak hal yang bisa ditulis oleh guru. Apa pentingnya guru memiliki blog? Berikut ini ulasannya.

1. Pengetahuan bertambah.

Guru yang sering menulis, seperti di blog pasti banyak pengetahuannya. Karena menulis, baik di blog maupun bukan tak jarang dibutuhkan referensi. Misal harus butuh referensi seperti buku, peraturan pemerintah, uandang-undang, data-data, dll. Untuk mendapatkan referensi tentu harus banyak membaca. Tak hanya membaca buku atau media cetak saja, namun juga media elektronik seperti TV dan internet.

Tak jarang seorang siswa menanyakan kepada gurunya tentang hal-hal di luar mata pelajaran yang diajarkan di kelas. Jangan sampai karena sedikitnya pengetahuan guru sehingga siswa dimatikan kreatifitasnya dalam bertanya. Siswa tidak boleh bertanya di luar materi pelajaran. Guru boleh saja membatasi tidak boleh menanyakan materi di luar jam pelajaran. Namun, jika suatu saat ada siswa yang bertanya di luar pelajaran tentang hal-hal tertentu yang ia tidak bisa, maka guru harus bijak mensikapinya. Misal jika guru belum bisa menjawabnya maka harus terus terang dan mencari jawabannya di internet.

Saya sebagai penulis artikel ini juga guru. Sering sekali siswa saya menanyakan hal-hal di luar pelajaran. Saya memang memberi kelonggaran kepada siswa-siswi untuk bertanya apapun. Kesempatan bertanya di luar materi pelajaran ini saya perbolehkan setelah selesai pelajaran, pada saat istirahat, atau pagi sebelum jam pertama dimulai. Antusias siswa untuk bertanya banyak sekali. Dari sini saya bisa mengetahui siswa mana yang kreatif. Dari pertanyaan-pertanyaan mereka saya bisa mengarahkan bakat apa yang mereka punyai, meskipun saya bukan guru Bimbingan Konseling (BK).

2. Catatan di kelas.

Apa yang bisa ditulis oleh guru di blognya? Salah satunya adalah catatan-catatan saat mengajar di kelas. Tak hanya itu saja, perilaku anak pada saat belajar di kelas dan juga di luar kelas juga bisa dijadikan tulisan. Namun perlu ada catatan bahwa jangan sampai menyebut nama siswa atau instansi tertentu jika apa yang ditulis oleh guru di blognya memuat hal-hal yang kurang bagus tentang siswa. Guru bisa membuat inisial baik siswa maupun sekolahnya.

Dikhawatirkan jika guru menyebutkan fulgar apa yang ditulisnya, maka akan berdampak tidak baik bagi guru, siswa, maupun sekolah tempat siswa belajar. Jika yang ditulis adalah sesuatu yang baik, misal prestasi guru atau siswa, sebaiknya ditulis lengkap atau secara terang. Hal ini supaya sebagai pemicu semangat bagi guru dan siswa.

Tulisan guru tentang apa yang dialami di kelas maupun di luar kelas hendaknya memberikan saran. Saran mungkin bagi sekolah, orang tua, guru, maupun masyarakat tentang topik yang dibahas pada tulisannya. Hal ini sangat penting karena tulisan yang dibuat oleh guru bisa dibaca siappun. Barang kali ada orang tua siswa di tempat lain ada yang mengalami masalah sama pada anaknya seperti tulisan di blog, maka dengan saran yang ada di tulisan bisa sebagai salah satu solusi.

3. Sarana berkomunikasi di luar sekolah bagi guru dan siswa.

Komunikasi guru kepada siswa tidak hanya berada di sekolah saja, namun juga di luar sekolah. Selain kepada siswa, guru juga sebaiknya berkomunikasi dengan orang tua siswa dan masyarakat. Blog adalah salah satu cara untuk berkomunikasi lewat dunia maya. Dengan tulisan-tulisan dari guru diharapkan ini sebagai laporan kepada orang tua dan juga masyarakat tentang apa yang telah dilakukan oleh guru dan tentang kemajuan anak didiknya.

4. Penilaian Kinerja Guru (PKG)

Bagi guru PNS, dengan memiliki blog, maka ini akan menjadi nilai tambah tersendiri. Nilai tambah yang dimaksud adalah pada PKG. Pada kompetensi ke-14 pada PKG, guru harus mengembangkan keprofesian melalui tindakan kreatif. Pada indikator guru dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam berkomunikasi dan pelaksanaan Proses Kegiatan Belajar (PKB), ada penilaian memiliki blog. Tak hanya blog saja, guru juga harus bisa menggunakan media seperti LCD, internet, dan email pada PKB.

Tak hanya memiliki blog saja, namun guru juga harus mengisi blog yang telah dibuatnya. Cara mengisi adalah dengan membuat tlisan-tulisan sesuai dengan kreatifitas guru masing-masing. Tulisan tak harus selalu berhubungan dengan pendidikan saja, namun juga bisa hal lain. Intinya tulisan bisa bermanfaat baik bagi guru yang menulis maupun orang lain meskipun bukan guru.

5. Media pembelajaran.

Blog yang dibuat oleh guru juga bisa dijadikan media pembelajaran. Guru bisa memanfaatkan blognya untuk memberikan tugas kepada siswanya. Tugas mata pelajaran tidak harus dari buku saja. Topik tertentu dari mata pelajaran bisa dibuat artikel oleh guru kemudian mempostingkannya di blog. Selanjutnya siswa disuruh mengunduh atau membaca kemudian bisa sebagai media untuk pembelajaran bagi siswa.

Jaman sekarang berbeda dengan jaman dulu, guru harus selalu berbicara ngomel-ngomel untuk memarahi siswanya yang melanggar peraturan. Dengan menyuruh siswa membaca tulisan guru yang dipostingkan di bloganya, justru malah banyak siswa yang mengerti dan tidak akan mengulangi lagi kesalahannya. Hal ini berbeda jika harus dimarahi.

Beberapa tulisan saya juga berkaitan dengan saya harus menasehati siswa, namun yang saya gunakan dengan media blog. Seperti tulisan saya “Hati-hati Sering Memakai Celana Ketat, Kenapa?” adalah cara saya supaya siswa tidak memakai celana ketat (pensil) terutama di sekolah. Dengan cara saya mempostingkan tulisan saya tersebut sekarang sudah tidak ada lagi anak yang memakai celana pensil. Nasihat saya pada siswa tentang penggunaan internet sehat saya tuangkan dalam postingan saya berjudul “10 Dampak Negatif Dunia Maya Bagi Pelajar”. Tulisan saya yang lain berkaitan dengan catatan di kelas adalah “Jangan Terlalu Banyak Memberi Uang Saku Kepada Anak, Kenapa?” juga yang ini “Kurikulum 2013, Siswa: Pak, Kenapa Siswa Disuruh Menilai Juga?“. Masih banyak lagi tulisan saya yang berkaitan dengan nasihat siswa dan juga kepada orang tua yang saya tulis di blog.

6. Latihan menulis karya ilmiah dan tempat untuk publikasi karya ilmiah.

Dengan menulis di blog, ini adalah cara seorang guru mempublikasikan karya ilmiahnya. Selain dipublikasikan di jurnal, karya ilmiah guru juga bisa dipublikasikan di blog atau website pribadi guru. Dengan menulis di blog, maka ini adalah cara guru untuk dapat menulis secara ilmiah. Sebagai contoh jika guru mengambil sumber atau kutipan maka harus dicantumkan. Tak hanya kutipan atau sumber tulisan saja, namun juga foto ilustrasi atau gambar yang bukan dokumen pribadi juga harus dicantumkan sumbernya.

7. Bertukar pengalaman dan pengetahuan.

Dengan menulis di blog, maka guru bisa bertukar pengetahuan dan pengalaman. Pengalaman bisa di kelas atau sekolah dan juga pengalaman yang lain di luar sekolah. Pengalaman bisa dibagi selain kepada penulis blog juga pada media sosial seperti facebook, twitter, dll. Pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki oleh guru jangan hanya dipendam saja. Dengan menuliskannya di blog dan dibagi di media sosial bisa menjadikan pengetahuan dan pengalaman guru berguna bagi orang lain.

Selamat menulis bagi guru-guru. Tak sedikit guru yang sebenarnya mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang berharga, namun tidak pernah diketahui orang lain karena tidak pernah diceritakan. Dengan menuliskannya di blog, maka akan sangat bermanfaat bagi banyak orang.

2 responses

  1. Keren, pak guru 🙂 memang akan lebih asyik kalo belajarnya interaktif & mengajak siswa utk ikut berpikir kreatif. ngga seperti zaman sy sekolah dulu. Pernah baca jg ada dosen yg memberi tugas ke siswa utk membuat kultwit dari materi yg sudah dipelajari. Jd si siswa bs lebih menguasai materi, plus sekalian berbagi ilmu di socmed.

  2. Setuju, salam kenal ya pak

Tinggalkan komentar