Pasar Tradisional Ini Dimulai Sejak Matahari Terbenam


Pasar tradisional biasanya dimulai di pagi hari. Sekitar pukul lima pagi para penjual dan pembeli menuju ke pasar. Pasar yang demikian sering disebut dengan pasar pagi. Pembeli umumnya bisa membeli aneka barang kebutuhan sehari-hari seperti sayur, lauk, dan sembilan bahan pokok (sembako).
Pasar Mangu1
Namun, berbeda dengan pasar kebanyakan. Pasar Mangu yang terletak di sebelah utara Bandara Internasional Adisumarmo Boyolali (dulu bernama Bandara Internasional Solo) tidak dimulai di pagi hari. Setelah matahari terbenam para petani sudah mulai pergi ke pasar yang terletak di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah ini. Para petani yang menjual hasil bumi yang umumnya berupa sayuran ke pasar ini. Hasil bumi tersebut antara lain bayam, daun keningkir, kacang panjang, daun kacang panjang (mbayung), daun singkong, daun pepaya, pare, kangkung, dan lain-lain.
Pasar Mangu2
Petani biasanya memetik sayur dari ladang atau sawah di pagi sampai siang hari, kemudian di sore hari langsung dijual ke pasar Mangu. Jadi kualitas sayur yang dijual di pasar ini dijamin masih segar. Petani menjual sayuran ke pedagang yang lebih besar. Biasanya ke pedagang yang mempunyai modal besar dengan membeli sayuran dari banyak petani untuk dijual lagi atau disetorkan ke para pedagang eceran di daerah lain. Bahkan bisa sampai ke Jogja.

Pedagang besar biasnya menjual lagi sayuran dari pasar Mangu ke beberapa pasar seperti Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Kota Solo, dan bahkan ke luar Karesidenan Surakarta. Para pedagang ini membeli sayuran dari petani pada malam hari dan langsung mengirimkan ke daerah-daerah tersebut sebelum matahari terbit, sehingga sayuran masih segar.

Berdasarkan pantauan saya, semakin larut semakin banyak pedagang besar yang datang dan semakin banyak pula petani yang menjual sayurnya. Meskipun malam hari dan penerangan terbatas, hal ini tidak mengurangi mereka untuk memutar roda ekonomi. Pemandangan ini sering membuat para penumpang pesawat di bandara Adisumarmo atau keluarga yang menjemputnya mampir sebentar untuk membeli sayur di pasar ini. Karena meskipun kebanyakan sayur pada sore dan malam hari sudah dibeli oleh pedagang besar, namun jika ada yang membeli meskipun eceran, para petani tetap melayani. Namun demikian, harganya sedikit berbeda bila dibandingkan dengan yang diborong oleh para pedagang besar. Akan tetapi jika dibandingkan dengan di tempat lain masih relatif lebih murah. Apa lagi di pasar ini sayuran yang dijual masih segar-segar.
Pasar Mangu3
Pagi hari sekitar pukul 04.30 pasar Mangu berganti pedagang. Para pedagang pada pagi hari umumnya pedagang seperti pada pasar tradisional kebanyakan. Mereka tidak lagi pedagang besar yang memborong hasil sayuran dari petani. Pedagang tidak hanya menjual sayurang saja, namun juga kebutuhan-kebutuhan yang lain seperti ikan, ayam sayur, daging, makanan, pakaian, dan lain-lain.

Pada pagi hari, pembeli di pasar ini kebanyakan adalah para konsumen yang membeli kebutuhan pokok untuk rumah tangga, bukan untuk dijual lagi. Sama seperi di pasar tradisional yang lain, Anda bisa menawar aneka kebutuhan yang ingin Anda beli. Namun demikian, Anda harus tetap waspada, karena jangan sampai Anda mendapatkan barang yang Anda inginkan dengan harga yang tinggi jika Anda tidak bisa menawarnya. Gunakan bahasa daerah setempat, yaitu Bahasa Jawa supaya Anda bisa menawar dengan harga yang lebih rendah. Jika Anda tidak bisa berbahasa Jawa, Anda bisa mengajak teman atau saudara yang bisa berbahasa Jawa untuk menawarkan.

Pada pagi hari, pasar ini sangat ramai dan ini membuat jalan di pasar Mangun sering macet. Kemacetan ini dikarenakan kebanyakan pedagang menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan. Begitu juga para pembeli sering memarkirkan motor yang tidak teratur.

Pasar Mangu ini berakhir sekitar pukul sebelas atau hari menjelang siang. Para pedagang pada mulai meninggalkan pasar setelah matahari terik. Mereka akan memulai aktivitas di pasar ini keesokan harinya.

Saya mendapatkan beberapa foto, namun foto yang malam hari susah didapat karena kondisi gelap. Penerangan yang kurang membuat hasil jepretan saya tidak maksimal, jadi banyak foto yang tidak saya tampilkan di sini. Hasil foto yang bangus kebanyakan di pagi hari.

Jika Anda ingin mendapatkan informasi dari blog ini melalui facebook Anda, silahkan klik tautan halaman (page) facebook berikut ini http://www.facebook.com/Cauchymurtopowordpresscom kemudian klik suka (like) atau ikuti (follow) melalui twitter https://twitter.com/CauchyMurtopo

Terima kasih Anda sudah mengunjungi blog ini.

2 responses

  1. Pasar-pasar tradisional seperti ini bikin kangen. Ada kegembiraan yang tak bisa dijelaskan bila berhasil melihat bahan-bahan makanan segar yang dijual di sana 🙂

    1. Pasar tradisional ini memang unik, sayuran semua segar langsung dari petani dan harganya pasti lebih murah. Matahari terbenam biasanya pasar pada mulai tutup, namun di sini justru sebaliknya, malah mulai dibuka.

Tinggalkan komentar