Tag Archives: Trinil

Piknik Tidak Harus Mahal (bagian 6): Sangiran Situs Manusia Purba & Binatang Purba


arkeologi

Situs Manusia Purba Sangiran

Situs Manusia Purba Sangiran


Pintu Gerbang Museum Purbakala Sangiran

Pintu Gerbang Museum Purbakala Sangiran


Edisi Piknik Tidak Harus Mahal kali ini saya ajak Anda jalan-jalan wisata sejarah purbakala ke situs Sangiran. Museum Purbakala Sangiran (MPS) terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. MPS dapat ditempuh dari kota Solo sejauh 17 km ke utara arah Purwodadi dan masuk ke Sangiran 3 km dari jalan Solo – Purwodadi. Jika Anda dari Semarang, Anda ke arah Purwodadi kemudian ke arah Solo, dari Semarang berjarak 100 km. Jika Anda dari kota-kota lain menyesuaikan, jika dari arah Surabaya dan Jogja dapat melewati kota Solo, jika dari arah utara dapat melewati Purwodadi.

Untuk musim liburan anak-anak sekolah adalah saatnya pengunjung MPS paling ramai. Masuk pintu gerbang dikenai tarif hanya Rp 4.000,00 per orang. Jika Anda membawa kendaraan sendiri maka Anda harus membayar uang parkir lagi.
Museum ini terletak di kawasan Kubah Sangiran, yaitu di kaki Gunung Lawu. Sangiran merupakan gambaran dari kehidupan manusia, flora, dan fauna purba yang hidup mulai dari 2 juta tahun yang lalu. Situs ini konon adalah situs manusia purba paling lengkap di dunia. Luas situs Sangiran adalah 56 kilometer persegi yang meliputi 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Gemolong, Kecamatan Kalijambe dan Kecamatan Plupuh di Kabupaten Sragen, serta Kecamatan Gondangrejo di Kabupaten Karanganyar. Situs Sangiran ditetapkan sebagai warisan dunia nomor 593.

Museum ini didirikan pada tahun 1980 atas inisiatif dari Toto Marsono dengan luas areal 16.675 meter persegi. Bangunan terdiri dari dua lantai, terdapat 3 ruang pamer yaitu Ruang Pamer I, II, dan III, ruang laboratorium, serta ruang pertemuan. Ruang pamer merupakan ruang utama yang dapat dikunjungi, ruangan ini tempat memamerkan koleksi penemuan. Ruang laboratorium merupakan tempat dilakukannya proses konservasi terhadap fosil-fosil yang ditemukan sebelum ditempatkan di ruang pamer. Ruang pertemuan digunakan untuk kegiatan yang diadakan oleh MPS. Selain ketiga jenis ruangan tadi masih ada ruangan display bawah tanah, ruang audio visual, dan ruang penyimpanan koleksi fosil-fosil.

Situs Sangiran penting peranannya dalam ilmu pengetahuan, terutama pada penelitian di bidang antropologi, arkeologi, biologi, paleoantropologi, dan geologi. Sangiran dilewati sungai Cemoro yang bermuara di sungai Bengawan Solo. Daerah ini mengalami erosi yang membuat lapisan tanah yang terbentuk dapat terlihat dengan jelas. Lapisan-lapisan tanah inilah yang sampai saat ini masih banyak ditemukan fosil-fosil manusia maupun flora dan fauna purba. Menurut informasi yang saya dapatkan, sampai saat ini tidak kurang dari 13.800 fosil telah ditemukan. Dari jumlah fosil-fosil tersebut, tidak kurang dari 2.900 fosil disimpan di ruang pamer dan tidak kurang dari 10.800 fosil lainnya disimpan di dalam gudang penyimpanan. Hingga saat ini telah ditemukan tidak kurang dari 100 individu fosil Homo erectus di situs Sangiran ini. Jumlah ini mewakili setengah dari populasi Homo erectus di dunia.

Fosil Tengkorak Australopithecus africanus

Fosil Tengkorak Australopithecus africanus


Fosil Tengkorak Homo erectus

Fosil Tengkorak Homo erectus


Fosil Tengkorak Cro-Magnon

Fosil Tengkorak Cro-Magnon


Fosil Tengkoran Homo sapiens

Fosil Tengkoran Homo sapiens

Dari beberapa jenis ruangan yang sudah dijelaskan di atas, pengunjung hanya diperbolehkan masuk pada ruang pamer I, II, dan III. Sebelum masuk dalam ruang pamer, Anda disurung mengisi buku tamu yang dipandu oleh satpam. Anda juga dapat membeli buku tentang MPS dengan harga Rp 20.000,00 dan yang paling lengkap seharga Rp 80.000,00. Jam kunjung ke MPS ini hari Selasa – Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB, khusus untuk hari Jumat pukul 11.30 – 12.30 WIB istirahat, sedangkan untuk hari Senin libur.

Di kawasan MPS juga terdapat fasilitas seperti taman, menara pandang, homestay, audio visual, pemandu, mushola, dan toilet. Untuk pemutaran film Anda dikenai biaya tambahan per orang Rp 60.000,00 untuk hari biasa dan Rp 70.000,00 untuk hari libur.

Masuk ruang pamer pemandu akan menerangkan isi dari MPS. Masuk ruang pamer I terdapat berbagai fosil tengkorak manusia purba seperti Australopithecus robustus, Australopithecus africanus, Cro-Magnon, Homo erectus, Homo sapiens, dan lain-lain. Manusia purba ini diperkirakan hidup 500 ribu tahun yang lalu. Teori evolusi Darwin juga dijelaskan di sini. Batu-batu dari lapisan tanah juga dipamerkan di sini. Yang menarik dari perhatian para pengunjung adalah fosil gading gajah purba yang panjangnya mencapai 4 meter yang hidup sekitar 700 ribu tahun yang lalu. Selain itu juga dipamerkan fosil gigi geraham gajah, tulang paha, dan tengkorak gajah purba. Tinggi gajah purba ini diperkirakan mencapai 11 meter. Menurut pemandu, fosil-fosil ini ditemukan mulai taun 1930. Fosil rahang buaya purba juga menjadi perhatian pengunjung. Buaya purba diperkirakan panjangnya mencapai 6 meter dengan berat lebih dari 1,2 ton yang hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu.

Fosil gading gajah purba

Fosil gading gajah purba


Fosil tulang kaki gajah purba

Fosil tulang kaki gajah purba


Fosil rahang buaya purba

Fosil rahang buaya purba

Fosil kepala kerbau, kepala banteng, dan rusa diperkirakan hidup sekitar 700 ribu sampai 300 ribu tahun yang lalu. Fosil kepala harimau dan babi purba diperkirakan hidup sekitar 500 ribu tahun yang lalu. Fosil kuda sungai (kudanil) diperkirakan hidup 1,2 juta tahun yang lalu. Selain fosil manusia dan binatang purba, di ruang pamer I juga dipamerkan berbagai alat yang digunakan manusia purba untuk mencari makanan seperti kapak perimbas, kapak genggam, bola batu, dan kapak penetak.

Fosil kepala kerbau purba

Fosil kepala kerbau purba

Fosil tengkorak manusia purba tidak hanya ditemukan di Sangiran saja yang dipamerkan di sini, dari berbagai daerah seperti Ngandong, Sambungmacan, Ngawi, Trinil, dan lain-lain.

Di ruang pamer II terdapat berbagai ilustrasi evolusi manusia, peralatan yang digunakan untuk penggalian fosil, cara melakukan penggalian, sampai foto-foto tentang penggalian fosil. Ilustrasi patung manusia purba di alam liar juga ditampilkan. Selain itu juga ada ruang multimedia proses terjadinya bumi. Di ruang pamer II terdapat dua lantai. Anda juga dapat menikmati layanan dari visual display layar sentuh tentang informasi-informasi manusia purba maupun binatang purba yang Anda inginkan sendiri. Di sini juga dipamerkan tempurung kura-kura purba dan replika kura-kura raksasa (Geocelone atlas). Kura-kura dewasa dapat tumbuh mencapai panjang 2,5 meter dan tinggi 0,9 meter serta berat 850 kg. Kura-kura raksasa ini diperkirakan hidup 2 juta tahun yang lalu.

Di ruang pamer III Anda diajak seolah-olah Anda berada pada situasi di mana Anda bertemu dengan manusia dan binatang purba. Di sini patung manusia purba yang berbulu dan telanjang seperti sungguhan.
Gambaran tadi hanyalah sedikit dari informasi yang akan Anda dapatkan jika Anda berwisata sejarah ke MPS. Sungguh luar biasa dan mengagumkan sekali, ternyata dari jutaan tahun yang lalu dapat kita pelajari tentang peradaban manusia dan binatang.

Sebelum Anda pulang, Anda dapat membeli oleh-oleh khas MPS berupa kaus situs Sangiran. Anda juga dapat membeli oleh-oleh dari batu-batuan. Kayu yang sudah membatu, yang sudah menjadi fosil juga dapat Anda jadikan sebagai souvenir.

——————————————————

Baca juga:
Piknik Tidak Harus Mahal (bagian 5): Car Free Day di Solo
Piknik Tidak Harus Mahal (bagian 4): Wisata Waduk Cengklik
Piknik Tidak Harus Mahal (bagian 3): Pasar Minggu di Manahan
Piknik Tidak Harus Mahal (bagian 2): Jalan-jalan ke Bandara
Piknik Tidak Harus Mahal (bagian 1): Bersepeda ke Sawah

Jika Anda ingin mendapatkan informasi dari blog ini melalui facebook Anda, silahkan klik tautan halaman (page) facebook berikut ini cauchymurtopo.wordpress.com kemudian klik suka (like) atau ikuti (follow) melalui twitter @CauchyMurtopo