Catatan Kecil tentang Negeri Serumpun Sebalai


Hari selasa pagi tanggal 24 Oktober 2012 pukul 05.15 WIB saya sudah check in di Bandara Internasional Adisumarmo Solo, saya terbang pukul 06.10 menuju Jakarta dengan menumpang pesawat Lion Air. Saya transit di Bandara Internasional Sukarno Hatta tiga jam dan terbang lagi ke Pangkalpinang pukul 10.15 WIB. Saya tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka pukul 11.35 WIB. Setelah mengambil bagasi, saya langsung menuju ke tempat di mana saya mempunyai kepentingan, karena saya ke kota Pangkalpinang dijadwalkan tiga hari sampai hari Kamis, karena hari Jumat saya tidak dapat tiket pesawat untuk balik maka saya putuskan untuk lebaran Idul Adha di Bangka dan saya balik hari Minggu.

Pikiran  saya teringat pada waktu saya dan keluarga tinggal di kota Pangkalpinang selama tujuh tahun. Saya pernah bekerja dan tinggal di kota ini, saya dan istri kerja di kota ini sebagai “kulinya pemerintah”. Banyak perubahan yang saya lihat di sudut-sudut kota meski saya belum lama juga berkunjung ke kota ini.

Negeri Serumpun Sebalai begitu julukan untuk propinsi muda seumuran propinsi Banten dan Gorontalo ini. Bangka Belitung (Babel) resmi menjadi propinsi ke-31 pada tanggal 9 Februari 2001. Propinsi dengan dua pulau besar yaitu pulau Bangka dan Belitung beserta gugusan pulau-pulau kecil ini dinamakan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bangka menurut arti masyarakat setempat berarti sudah tua atau sangat tua, sehingga pulau Bangka dapat diartikan sebagai Pulau yang sudah tua. Kata Bangka dapat juga berasal dari kata Wangka yang artinya timah.

Negeri Timah adalah julukan yang lain untuk propinsi ini karena propinsi ini penghasil timah terbesar di Asia, konon kabarnya malah penghasil timah terbesar kedua di dunia. Hampir di darat dan perairan propinsi ini terdapat biji timah. Tambang timah dikelola oleh swasta, rakyat atau yang dikenal masyarakat setempat dengan sebutan Tambang Inkonvensional (TI) dan PT. TIMAH Tbk yang merupakan BUMN. Dari pesawat yang terbang rendah dapat dilihat bekas-bekas TI yang masyarakat setempat menyebutnya kolong TI. Kolong adalah sebuah cekungan yang berisi air bekas dari tambang timah yang tidak ditimbun lagi. Untuk di perairan masyarakat menyebutnya TI apung karena menambangnya harus menggunakan perahu atau kapal yang terapung di lepas pantai.

Negeri Laskar Pelangi julukan baru untuk propinsi ini karena di pulau Belitung pernah dipakai sebagai shuting film Laskar Pelangi. Propinsi ini terdiri dari satu kota yaitu kota Pangkalpinang dan enam kabupaten yaitu Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung, dan Kabupaten Belitung Timur. Akan saya paparkan ke tujuh daerah tingkat II tersebut satu persatu.

Di sela-sela kesibukan kepentingan saya , tak lupa saya sempatkan berkunjung ke kantor lama saya. Pagi-pagi hari Rabu saya datang membawa beberapa bungkus teh khas Solo untuk dibuat Ibu Zainab yang biasa membuatkan teh untuk karyawan kantor tersebut. Sudah hal yang biasa teman-teman minta oleh-oleh teh jika saya datang.

Kota Pangkalpinang

Free Hotspot

Free Hotspot


Pangkalpinang sebagai Ibukota Propinsi memegang peranan yang sangat penting. Ketapang merupakan daerah kawasan industri di kota ini. Untuk tempat wisata yang perlu dikunjungi di kota ini adalah Pantai Pasirpadi, Pantai Tanjung Bunga, Museum Timah yang terletak di Jl. Ahmad Yani dan Bangka Botanical Garden (BBG). BBG adalah agro wisata dengan luas sekitar 300 hektar dan baru sekitar 90 hektar yang sudah dikelola. BBG tempat untuk penelitian tanaman dan peternakan di Bangka serta pendidikan lingkungan bagi anak sekolah. Di tempat ini dulunya kolong Ti yang tidak terurus, dari tangan seorang pengusaha swasta sekarang tempat ini bukan lagi tempat yang dianggap tidak produktif melainkan suatu tempat yang sangat menguntungkan. Pada pintu gerbang dekat dengan masuk Pantai Pasirpadi terdapat cafe yang makan dan minumannya dihasilkan sendiri dari BBG ini. Kolong TI yang dulunya hanya sarang bagi nyamuk pembawa penyakit malaria ini disulap menjadi kolam-kolam ikan air tawar. Di tempat ini juga dihasilkan sayur-mayur organik dimana pupuknya diambil dari peternakan sapi perah. Susu segar dapat dinikmati oleh pengunjung dengan harga terjangkau. Selain peternakan sapi di tempat ini juga ada peternakan kuda untuk pengunjung yang akan jalan-jalan. Di tempat ini sungguh sejuk dan nyaman, jauh dari hiruk-pikuk kota Pangkalpinang. Pohon-pohon cemara dan pohon pucuk merah menghiasi sisi kanan dan kiri jalan-jalan yang menghubungkan antar lokasi agro wisata. Saya sangat terkesan dengan kebun buah naga, di tempat yang semula tandus seperti itu ternya cocok ditanami pohon buah naga.

Pohon cemara di sisi kanan kiri jalan penghubung antar agro wisata di BBG

Pohon cemara di sisi kanan kiri jalan penghubung antar agro wisata di BBG


Kebun Buah Naga di BBG

Kebun Buah Naga di BBG

Di kota ini terdapat Bangka Trade Center (BTC) yang merupakan pusat perdagangan seperti di kota-kota lain di Indonesia. Pasar Pembangunan yang merupakan pasar induk, dan pasar modern Grand Bangka City (GBC). Pangkal Balam adalah pelabuhan yang melayani pelayaran ke Pulau Belitung dan Tanjung Priok di Jakarta. Kantor PT. TIMAH Tbk yang merupakan BUMN terletak di Jl. Jenderal Sudirman. Di jalan ini pula terdapat sederet toko yang menjajakan makanan khas propinsi ini. Salah satu kolong TI yang sudah beralih fungsi sebagai tempat wisata di kota ini adalah Kolong Kacang Pedang di mana tiap sore dan hari libur banyak orang berkunjung ke tempat ini.
Rumah dinas PT. Timah Tbk. di Jl. Sangguldewa (belakang LP lama) Tamansari Pangkalpinang

Rumah dinas PT. Timah Tbk. di Jl. Sangguldewa (belakang LP lama) Tamansari Pangkalpinang

Daerah Tuatunu di Kecamatan Gerunggang adalah daerah di kota ini yang masih memegang adat dan tradisi karena kebanyakan pendudunya masih asli orang melayu. Jalan di tempat juga dinamakan Jl. Kampung Melayu. Di tempat ini tradisi seperti Lebaran Ruwah, Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha masih ada tradisi Nganggung. Nganggung adalah suatu tradisi ke masjid berdoa sambil membawa makanan yang ditaruh disuatu tempat dan ditutup dengan tudung saji, setelah selesai berdoa makanan yang dibawa tadi dimakan bersama-sama. Nganggung hanya dilakukan oleh orang laki-laki. Di tempat ini juga terdapat masjid kebanggaan kota Pangkalpinang yaitu Masjid Raya Tuatunu, masjid yang megah dengan pemandangan yang indah dan sejuk. Tuatunu juga terkenal dengan buah nanasnya. Buah nanas asal Tuatunu terkenal karena buahnya yang besar dan manis, tidak seperti buah nanas pada umumnya.
Berangkat Nganggung (Idul Adha di Tuatunu)

Berangkat Nganggung (Idul Adha di Tuatunu)


Nanas Tuatunu terkenal besar dan manis
Nanas Tuatunu terkenal besar dan manis
[/caption]
Masjid Raya Tuatunu sebelum sholat Idul Adha

Masjid Raya Tuatunu sebelum sholat Idul Adha

Alun-alun Merdeka atau yang dulu disebut Lapangan Merdeka adalah tempat warga kota Pangkalpinang berkumpul berekreasi. Tiap sore sampai malam tempat ini ramai dikunjungi warga seperti pasar malam. Banyak orang menjajakan barang dagangannya, apa lagi kalau malam minggu tambah ramai. Di tempat ini juga tiap hari Minggu diadakan Car Free Day seperti di kota-kota lain di Indonesia. Senam aerobik selalu ada tiap hari Minggu. Sepanjang jalan di sekitar Alun-alun Merdeka ditutup untuk keperluan Car Free Day ini supaya masyarakat menikmati dengan nyaman. Di seberang alun-alun samping rumah dinas Walikota terdapat Tamansari. Yang menarik dari Tamansari ini adalah dari pagi sampai malam dikunjungi orang, terutama anak-anak muda yang ingin memanfaatkan gratis internet karena di taman ini desediakan fasilitas free WiFi dengan kecepatan tinggi. Saya pun sempatkan ke Tamansari untuk menikmati free WiFi, memang benar meski banyak yang menggunakan internet di Tamansari saya dapat dengan cepat berselancar di dunia maya dengan ponsel android saya. Saya juga sempatkan sarapan pagi nasi uduk di depan kantor pos yang rame dikunjungi pelanggan setianya.

Car free day

Car free day

Kabupaten Bangka

Kabupaten Bangka dengan ibukota Sungailiat terkenal dengan makanan kemplang Belinyu yang dipanggang. Pantai-pantai indah yang wajib dikunjungi jika ke Bangka adalah Pantai Airanyir, Pantai Matras, Pantai Parai, Pantai Tanjung Pesona, Pantai Romodong di Belinyu, Pantai Teluk Uber, Pantai Rebo, dan Pantai Batubedaun. Di Bangka juga terdapat pemandian air panas di daerah Pemali. Untuk Kecamatan Mendo Barat seperti Desa Kace, Cekongabang, Kemuja, Zed, Penagan dan Airduren tradisi nganggung sangat dipertahankan meski jaman sudah maju, hal ini dipertahankan supaya anak cucu tetap memegang tradisi ini. Nganggung biasanya dilaksanakan pada saat  Lebaran ruwah, Maulud, Idul Fitri, Idul Adha. Untuk di Kampung Philips Airduren nganggung juga dilaksanakan pada lebaran puasa enam.

Kampung Philips Airduren

Kampung Philips Airduren


Kolong TI Airanyir dekat pantai Airanyir Bangka

Kolong TI Airanyir dekat pantai Airanyir Bangka


Saya di pantai Airanyir

Saya di pantai Airanyir

Kabupaten Bangka Tengah

Kabupaten Bangka Tengah yang beribukota di Koba mempunyai pantai yang indah, tak kalah dengan pantai-pantai di Bangka. Pantai di Bangka Tengah yang terkenal adalah Pantai Penyak dan Pantai Tanjung Gunung, dan PantaiDesa Tanjung Tedung. Tak kalah indahnya dengan daerah pantai, tempat wisata air terjun Perlang yang ada di Desa Sadap sangat sejuk dan indah untuk dikunjungi. Bandara Depati Amir sebenarnya terletak di Bangka Tengah yang berbatasan dengan kota Pangkalpinang. Hotel-hotel berbintang bermunculan di sekitar bandara seperti Aston, Novotel, dan Sahid. Di Bangka Tengah terdapat perusahaan swasta pengolahan biji timah Koba Tin yang sekarang sudah diambilalih oleh PT. Timah Tbk. Tradisi nganggung juga ada di sini. Makanan yang terkenal adalah kemplang Selan dan mi Koba, mi dengan kuah dari ikan yang terkenal kelezatannya. Tradisi yang sangat unik yang menarik perhatian saya tiap tahun diadakan adalah makan durian gratis pada saat musim durian di Airmesuk. Di dalam tradisi ini pengunjung dari manapun dipersilahkan makan durian sepuasnya ditempat.

Kota Kapur konon dulu dipakai kerajaan Sriwijaya untuk menduduki pulau Bangka. Tempat bersejarah di Bangka Tengah adalah Wisma Ranggam dan Gunung Menumbing tempat Bung Karno dan Bung Hatta diasingkan pada tahun 1949.

Kabupaten Bangka Selatan

Kabupaten Bangka selatan yang beribukota di Toboali mempunyai pantai indah antara lain Pantai Tanjung Labu di Pulau Lepar, Pantai Batu Betumpang, Pantai Gunung Namak, Pantai Taman Sebagin, Pantai Tanjung Timur, dan Pantai di Pelabuhan Sadai. Pelabuhan Sadai berjarak sekitar 42 km dari Toboali. Pulau Lepar Pongok adalah pulau di ujung Bangka selatan yang terkenak keindahannya. Makanan yang terkenal dari Bangka Selatan adalah terasi (blacan) dari toboali yang terkenal enaknya karena dibuat dari udang rebon kualitas bagus.

Kabupaten Bangka Barat

Kabupaten Bangka Barat yang beribukota di Muntok mempunyai pantai indah Tanjung Kalian, Pantai Mentiba, Pantai Jebu Laut, dan Pantai Tanjung Ular. Pelabuhan Muntok melayani penyeberangan ke Palembang di Sumatera Selatan. Bukit Menumbing adalah salah satu tempat di mana konon Bung Karno diasingkan. Tradisi unik Perang Ketupat terdapat di desa Tempilang, di mana warga saling lempar ketupat untuk mengusir balak dan Sedekah Laut pada bulan Ruwah pada kalender Islam.

Kabupaten Belitung

Kabupaten Belitung yang beribukota di Tanjung Pandan mempunyai pantai indah bernama Tanjung Pendam, Pantai Teluk Gembira, Pantai Penyaeran, Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Batu Lubang, dan Pantai Tanjung Kiras. Bandara Hanadjoedin di Tanjung Pandan adalah satu-satunya bandara di Pulau Belitung. Di Belitung terdapat banyak deretan warung kopi, sehingga di sini dijuluki seribu warung kopi yang pernah masuk rekor Muri. Di sini juga terkenal mi Belitung, makanan dari laut (seafood) dan dodol.

Pemandangan dari atas mercusuar di Pulau Lengkuas

Pemandangan dari atas mercusuar di Pulau Lengkuas

Kabupaten Belitung Timur

Kabupaten Belitung timur dengan ibukota Manggar sangat terkenal karena di tempat ini adalah tempat di mana film Laskar Pelangi dibuat. Salah satu pantai yang terkenal untuk syuting Laskar Pelangi adalah Pantai Burung Mandi di Desa Selingsing Kecamatan Gantung. Pantai indah yang lain adalah Pantai Nyiur Melambai, Pantai Serdang,  dan Pantai Bukit Batu. Makanan yang terkenal dari daerah ini adalah keripik sukun. Musium Laskar Pelangi jangan lupa dikunjungi jika ke Belitung.

Musium Laskar Pelangi

Musium Laskar Pelangi


Pantai Tanjung Tinggi

Pantai Tanjung Tinggi

Makanan tradisional dari Propinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terkenal adalah lempok cempedak dan lempok durian. Lempok adalah makanan semacam dodol. Makanan kering yang terkenal karena gurih dan renyah adalah kretek/Getes, kricu, dan kemplang. Kretek adalah makanan seperti krupuk bulat-bulat terbuat dari bahan utama ikan tenggiri dan tepung sagu yang digoreng, sedangkan kricu biasanya dibuat dari telur cumi. Sementara kemplang adalah seperti kerupuk dari bahan utama tepung sagu dan ikan tenggiri. Otak-otak dan pempek makanan juga dari bahan utama ikan tenggiri dan tepung sagu. Otak-otak ada yang direbus dan ada yang dipanggang dengan daun pisang, sedangkan pempek banyak macamya, ada pempek lenjer yang panjang, pempek kapal selam dan masih ada lagi yang lain, saya kurang begitu paham. Untuk makan otak-otak dan pempek dengan saus atau cuka tertentu yang berwarna coklat encer yang masam dan enak.

Kericu makanan khas Bangka

Kemplang makanan khas Bangka


Kericu dari cumi, makanan khas Bangka

Kericu dari cumi, makanan khas Bangka

Untuk minuman ada Tai Pusui, semacam susu kedelai yang biasa dijual dipinggir jalan, enak diminum pagi atau sore hari bersama makan otak-otak. Lakso juga makanan khas propinsi ini, lakso terbuat dari tepung beras yang dimakan dengan kuah santan berbumbu tertentu. Tekwan adalah makanan tak kalah enaknya, makanan ini seperti bakso akan tetapi menggunakan daging ikan. Selain itu tekwan juga menggunakan jamur kuping, bengkoang yang diiris kecil-kecil memanjang, dan bunga sedap malam. Rusip adalah makanan yang terbuat dari ikan kecil-kecil yang difermentasi dengan garam. Rusip dapat dimakan untuk cocolan lalapan maupun ditumis. Lepet adalah makanan dari ketan yang dibungkus dengan daun kelapa muda, lepet biasanya disajikan pada Lebaran Idul Fitri, Idul Adha, Maulud, dan di daerah tertentu seperti di Beruas juga disajikan saat perayaan 1 Muharram.

Tai Fu Sui minuman khas Bangka, enak diminun pagi atau sore hari

Tai Fu Sui minuman khas Bangka, enak diminun pagi atau sore hari

Yang tak kalah lezatnya adalah lempah darat dan lempah kuning. Lempah darat adalah sayur bening yang biasanya terdiri dari pepaya muda (kates), daun katub, kacang panjang, dan batang keladi yang menjalar yang di dalamya juga diberi terasi. Orang yang belum terbiasa makan biasanya tidak mau makan, tetapi lidah saya sudah terpikat dengan sayur ini, jadi nikmat banget jika menyantapnya. Lempah kuning adalah daging, ayam, atau ikan yang dimasak dengan kuah bumbu kunyit dan lebih enak lagi ditambah nanas Tuatunu. Pada lempah kuning juga ada daun kedondong yang menambah rasa masam nan lezat. Untuk sambal ada sambal nanas, sambal asem, dan sambal bacang.

Komoditi pertanian yang andalan dari propinsi ini adalah karet, kelapa sawit, dan sahang (lada putih). Sahang banyak terdapat di Bangka Tengah dan Bangka, karet di semua pulau Bangka. Di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat, Bangka terdapat pabrik pengolahan karet. Sawit banyak terdapat di Bangka Tengah, Bangka, dan Bangka Selatan.

Kebun sahang

Kebun sahang


Di Pulau Bangka terdapat flora yang jarang ditemui di daerah lain, bahkan mungkin hanya ditemui di pulau ini, yaitu tanaman pemakan serangga atau Kantong semar (Nepenthes) atau masyarakat sekitar menyebutnya dengan Ketuyut. Anggrek Bangka atau anggrek macan konon hanya terdapat di pulau Bangka. Di sebut anggrek macan karena bunga lorek seperti macan dan batangnya yang besar dengan daun pada batang ke kanan dan ke kiri.

Hari Jumat momen lebaran Idul Adha saya berencana sholat Id di Alun-alun Merdeka, tetapi rencana itu berubah, bersama Suhardi saya menuju ke Tuatunu untuk sholat Id di Masjid Raya Tuatunu. Suasana lebaran Idul Adha di Bangka Belitung sangat ramai, berbeda dengan suasana seperti di Jawa. Selain memotong hewan kurban, tradisi ke sanak saudara dan kerabat seperti halnya pada lebaran Idul Fitri juga terjaga dengan baik. Tak lupa saya juga berkunjung (namu) ke sebagian orang-orang  yang pernah saya kenal waktu saya tinggal di propinsi ini, memang tidak semua dikarenakan keterbatasan waktu saya. Selain kota Pangkalpinang, saya juga namu ke luar kota yang tidak terlalu jauh dari Pangkalpinang seperti ke Airduren, Kace, Kemuja, Zed, dan Beruas.

Nanas Tuatunu yang besar, meskipun belum matang (panjang nanasnya saja mencapai 33 cm)

Nanas Tuatunu yang besar, meskipun belum matang (panjang nanasnya saja mencapai 33 cm)


Di propinsi ini juga terdapat musik tradisional khas Babel yaitu Musik Gambus terdiri dari alat musik petik seperti gitar dan rebana. Untuk bahasa daerah di Babel mempunyai bahasa Melayu. Seperti halnya di pulau Jawa, di Babel juga terdapat beberapa dialek bahasa daerah yang berbeda-beda. Cootoh kata “apa” dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “apo” di daerah Belinyu Bangka, sedangkan di kota Pangkalpinang diartikan “ape” (baca: ee), sementara di daerah Muntok Bangka Barat diartikan “ape”.

Itulah catatan kecil mengenai Bangka Belitung yang bisa saya tuliskan di blog ini, jika para pembaca mempunyai informasi yang lebih lengkap dan ada tulisan saya yang salah mohon memberikan komentar pada kolom komentar. Saya akan berterimakasih jika para pembaca memberikan tanggapan pada tulisan saya ini. Tak lupa saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu terwujudnya tulisan ini, foto-foto yang dikirimkan ke email saya, informasi-informasi yang diberikan, serta jasa kendaraan antar-jemput sehingga saya bisa bernostalgia lagi di Bangka Belitung.

Hari Minggu pagi saya dijemput Suhardi yang biasa mengantar dan menjemput saya berkeliling di Bangka. Saya menyempatkan mengambil gambar Car Free Day di Alun-alun Merdeka serta di Tamansari. Tak lupa menikmati Tai Pusui sambil menikmati udara pagi yang masih segar.

Pukul 10.00 saya diantar oleh saudara saya Teguh ke bandara Depati Amir untuk chek in, pukul 11.35 saya terbang menuju Jakarta dengan menumpang pesawat Batavia Air dan dilanjutkan terbang ke Solo pada pukul 17.35. Bangka Belitung tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya, karena Bangka Belitung adalah bagian dari kehidupan saya. Jika ada kesempatan lagi saya akan berkunjung ke sana. Untuk generasi muda Bangka Belitung saya berharap untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan menjunjung tinggi adat dan istiadat yang baik, jika bukan generasi muda yang melestarikan, siapa lagi? Jangan sampai anak cucu hanya mendengar cerita tentang Negeri Serumpun Sebalai saja, tradisi dan budaya lokal tergerus oleh perubahan jaman. Jaman boleh berubah tetapi tradisi dan budaya lokal tetap terjaga.

——————————————

Baca juga:
Raja Dangdut Rhoma Irama Bersilaturahmi pada Lebaran Maulid di Kemuja Bangka

Jika Anda ingin mendapatkan informasi dari blog ini melalui facebook Anda, silahkan klik tautan halaman (page) facebook berikut ini cauchymurtopo.wordpress.com kemudian klik suka (like) atau ikuti (follow) melalui twitter @CauchyMurtopo

2 responses

  1. tulisan nya Bagus Pak lbh bagus plus fto ” daerah nya pak hehhehe

    1. Makasih Aziz, untuk artikel-artikel berikutnya diusahakan foto-tofo pendukung yang lebih menarik.

Tinggalkan komentar