Tag Archives: batu

Seru dan Asik Petik dan Makan Apel Langsung di Kebun


Liburan telah tiba. Hal yang dinanti-nanti oleh banyak orang adalah liburan di akhir tahun. Banyak orang ingin menghabiskan waktu berlibur setelah setahun bekerja, belajar, atau beraktivitas yang menguras tenaga maupun pikiran. Salah satu tempat liburan yang saya rekomendasikan adalah berlibur di alam yang pemandangan indah dan tempatnya sejuk.

Kota Batu, Malang, Jawa Timur adalah salah satu tempat berlibur kali ini. Kota yang berada di ketinggian anatar 900 sampai 1200 m dpl ini udaranya sangat sejuk. Siang hari udara sekitar 18 derajat Celsius. Udara yang seperti ini cocok banget dengan tanaman apel. Di Batu memang terkenal dengan agrowisata kebun apel.

Saat Anda ke Malang, berkunjunglah ke Batu. Di sana banyak dijumpai perkebunan apel. Anda bisa melalui travel atau ke sana sendiri. Cukup mudah untuk menuju ke Batu. Anda bisa memanfaatkan google map untuk menuju ke lokasi. Cari lokasi yang menawarkanagrowisata kebun apel, banak kok.

Kami berkunjung ke Batu rombongan dari kantor. Salah satu tempat yang kami kunjungi adalah agrowisata kebun apel. Untuk menuju ke lokasi kami harus menaiki angkot yang sudah disediakan oleh pemilik perkebunan yang bekerjasama dengan angkutan. Bus tidak bisa masuk karena jalan yang terlalu sempit dengan tanjakan naik turun dan tidak tempat parkir bus di kebun apel. Bus hanya bisa di tempat parkir yang berjarak sekitar 10-15 menit perjalanan dengan angkutan ke kebun apel.

Sampai di kebun aplel kami disuguhi dengan pemandangan yang bagi kami sangat asing. Maklum di tempat kami yang panas di Solo Raya, Jawa Tengah tidak ada kebun apel. Di sini perkebunan apel di mana-mana.

Sebelum memasuki kebun apel, kami diberikan penjelasan oleh pemandu wisata tentang aturan yang harus kami taati saat di kebun apel ini. Kami diperbolehkan memetik apel sesuka yang kami mau. Kami juga diperbolehkan makan sepuasnya apel di tempat atau di kebun. Namun, jika kami ingin membawa pulang, maka kami harus membayar 25 ribu rupiah untuk per kg. Harga ini tidak terlalu mahal, karena kami memetik sendiri apel. Jadi apel yang kami bawa ulang masih segar.
Tak lupa pemandu memberikan kantong plastik satu per satu kepada pengunjung. Kantong plastik tersebut digunakan untuk membawa apel yang telah dipetik. Pohon apel yang tumbuh subur di tempat ini membuat kami sangat gembira. Kami pun tidak lupa mengabadikan momen ini dengan swafoto memetik apel.

Musim hujan ternyata membawa dampak yang kurang baik pada buah apel. Banyak buah yang bernoda hitam dan busuk, sehingga kami harus memilih mana buah yang baik dan yang busuk. Jika tidak pandai memilih maka buah yang dipetik bisa tidak bisa dimakan karena busuk.

Terdapat dua jenis apel di kebun yang kami kunjungi. Pertama apel yang berwarna hijau. Apel ini tidak terlalu besar, namun rasanya sangat manis. Dari berbagai apel yang kami petik tak ada satu pun yang rasanya masam untuk apel yang berwarna hijau ini. Namun, untuk tips apel yang sudah tua jika dipetik maka gampang terlepas dari tangkai.

Jenis apel yang kedua adalah dalam satu buah terdapat dua warna. Warna pertama adalah merah dan sebagian berwarna hijau kekuningan. Jenis apel yang dua warna ini buahnya lebih besar dari pada jenis yang berwarna hijau. Namun, untuk rasa apel dua warna ini lebih masam dari pada yang berwarna hijau.

Di kebun apel ini tanahnya sangat gembur berwarna coklat. Tanah di perkebunan ini naik turun, sehingga harus hati-hati. Selain buah apel yang kami lihat, ternyata ada bunga-bunga liar yang indah bermekaran. Hal ini menambah suasana di kebun apel menjadi indah.
Di bagian bawah kebun apel yang kami kunjungi terdapat perkebunan mawar. Mawar-mawar berbarna putih dan merah indah sekali. Kami melihat pemilik kebun mawar sedang memanen mawar gunung yang cantik ini. Kamin pun tak menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Kami pun berswafoto di kebun mawar pula.

Setelah selesai memetik apel, kami bawa ke tempat penimbangan yang tak jauh dari kebun. Kami menimbang apel yang akan kami bawa pulang. Jika ada yang kurang, maka pemilik sudah membawa apel tambahan yang juga masih segar. Satu per satu kami mengantri bak belanja di supermarket yang mengantri di kasir.

Di dekat penimbangan juga ada orang yang berjualan aneka oleh-oleh khas kota Batu. Keripik apel, nangka, salak, dll. Ada juga aneka dodol yang berbahan dasar buah seperti dodol apel, nangka, sirsak, dll. Ada juga orang berjualan aneka pernal-pernik oleh-oleh dari Batu seperti gantungan kunci, sandal, dan kaos bertuliskan BATU.

Kami pun puas mengunjungi kebun apel, makan sepuasnya di tempat, dan hasil yang kami petik kami bawa pulang.