Daily Archives: Februari 13th, 2013

Wartawan Tanpa Media, Siapa?


Ilustrasi gambar doc aweber.com

Ilustrasi gambar doc aweber.com

Hanya dari tempat duduk kita dapat membaca majalah atau koran, sehingga kita tahu peristiwa apa yang sedang terjadi kemarin. Hanya dari tempat duduk kita dapat mengetahui peristiwa yang sedang berlangsung meskipun di tempat yang sangat jauh dengan posisi kita. Hanya dari tempat duduk pula kita dapat mengetahui peristiwa yang ada di belahan dunia manapun.

Kenapa kita bisa mendapatkan informasi yang kita inginkan tanpa harus beranjak dari tempat duduk? Siapa yang telah berjasa dalam hal ini? Adalah wartawan yang telah menghadirkan informasi dan pengetahuan yang kita inginkan. Tanpa adanya wartawan hidup kita bagaikan “katak dalam tempurung”. Tanpa adanya wartawan ilmu pengetahuan tidak akan maju dan berkembang. Tanpa adanya wartawan suatu masalah yang ada di daerah atau negara tidak akan terselesaikan. Tanpa adanya wartawan suatu kejadian atau bencana tidak akan diketahui oleh bangsa lain, sehingga tak kan ada bantuan.

Siapa itu wartawan, dan apa yang ia lakukan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, wartawan adalah orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat di surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Wartawan sering juga disebut dengan juru warta atau jurnalis.

Menurut KBBI, jenis wartawan yang sekarang ini ada adalah wartawan amplop, cetak, foto, dan lepas.

1. Wartawan amplop. Wartawan ini suka menerima uang atas berita yang dimuatnya. Beberapa wartawan jenis ini mendatangi instansi atau lembaga tertentu untuk meliputnya asalkan ada uang jasa. Tak jarang pula atas jasanya wartawan ini memberitakan tentang iklan atau promosi pada instansi yang telah diliputnya. Wartawan ini sering juga disebut dengan “wartawan tanpa surat kabar”.

2. Wartawan cetak. Wartawan ini mencari berita untuk media cetak. Media cetak yang dimaksud adalah surat kabar atau koran, tabloid, buletin, dan majalah. Wartawan surat kabar biasanya mencari berita kemudian disusun untuk diterbitkan pada keesokan harinya. Sedangkan wartawan untuk tabloid, buletin dan majalah menulis berita dan menyusun serta menerbitkan untuk edisi tertentu. Untuk buletin dan tabloid setiap edisi waktunya misal seminggu sekali atau sebulan dua kali. Untuk kebanyakan majalah terbit setiap bulan. Baik tabloid, buletin, maupun majalah mempunyai ciri khusus tentang tulisan yang dimuat setiap edisinya. Misal khusus tentang gaya hidup, fashion, kriminal, dan lain-lain.

3. Wartawan foto. Wartawan ini mencari berita dengan menggunakan kamera. Di luar negeri seperti di Eropa dan Amerika, wartawan foto sering disebut dengan Paparazzi. Istilah Paparazzi biasanya digunakan untuk wartawan foto yang menggambil gambar secara sembunyi-sembunyi. Wartawan ini biasanya tidak melakukan wawancara seperti pada wartawan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Namun kadang seorang wartawan cetak mempunyai tugas mencari berita dengan melakukan wawancara dan sekaligus mengambil gambar pada suatu peristiwa.

4. Wartawan lepas. Wartawan ini tidak menjadi staf tetap salah satu surat kabar, tetapi hanya menyambungkan tulisan mewakili beberapa penerbitan pers.

Selain wartawan yang ada di atas, ternyata masih ada lagi beberapa wartawan yang juga berperan dalam penyebaran berita. Tidak semua berita dapat diliput oleh wartawan yang mempunyai surat kabar. Wartawan-wartawan ini menulis berita di media elektronik maupun melalui suara. Wartawan yang menulis berita melalui media elektronik antara lain sebagai berikut.

1. Wartawan radio. Wartawan ini mencari berita tidak untuk dipublikasikan melalui media cetak. Wartawan ini mempublikasikan hasil dari pencarian beritanya melalui suara, yaitu radio. Beberapa stasiun radio mempunyai wartawan yang khusus menyiarkan atau melaporkan berita melalui penyiar atau reporternya.

2. Wartawan televisi. Wartawan ini biasanya ada dua orang sekali meliput. Pertama adalah pencari berita dengan mewawancarai sumber. Dalam hal ini disebut dengan reporter. Kedua adalah kamerawan. Tanpa adanya kamerawan seorang reporter tidak akan bisa melaporkan berita atau hasil wawancaranya. Jadi peranan kamerawan di sini sangat penting.

3. Wartawan media online. Wartawan ini menulis berita untuk sebuah media online yang setiap saat dapat diperbaharui tanpa harus menunggu waktu sampai besok. Begitu mendapatkan berita, wartawan langsung mempostingkan beritanya di media online tempat ia bekerja. Berita pada media online setiap saat berubah dalam hitungan menit bahkan detik. Meskipun demikian, pembaca dapat mecari berita yang sudah lama dipostingkan melalui fitur pencarian.

Dari jenis-jenis wartawan di atas masih ada lagi wartawan yang juga berperan dalam menyampaikan berita ke publik. Para wartawan ini bukanlah menjadi staf suatu perusahaan baik media cetak seperti koran atau majalah maupun media elektronik seperti televisi maupun media online. Wartawan ini sering juga disebut dengan wartawan amatir. Disebut dengan wartawan amatir karena belum diakui sebagai wartawan yang sesungguhnya. Selain itu, belum diakuinya sebagai wartawan yang sesungguhnya karena tidak tercatat atau bukan sebagai staf di perusahaan. Wartawan ini selain mencari berita untuk ditulis juga mengambil gambar atau video yang dipublikasikan melalui media online.

Wartawan ini juga sering disebut sebagai wartawan tanpa media. Meskipun demikian, banyak berita yang luput dari liputan wartawan baik media cetak maupun elektronik dipublikasikan oleh mereka. Jumlah mereka sangat banyak, bahkan mungkin lebih banyak dari pada wartawan pada umumnya. Mereka sering disebut dengan blogger. Blogger adalah orang yang menulis artikel atau foto yang dipublikasikan di internet melalui blog. Blog yang ada saat ini banyak, antara lain wordpress, blogspot, instagram (khusus foto/gambar), dan lain-lain. Bahkan saat ini beberapa media online memberi fasilitas blog bagi orang yang ingin mempublikasikan tulisannya. Para kuli tinta atau juru kamera dari blogger tak kalah lihainya dengan wartawan pada umumnya. Tak jarang pula mereka meliput berita sampai tempat yang belum atau tidak dikunjungi oleh wartawan.

Jika para wartawan mencari berita untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan, maka untuk blogger kebanyakan mencari berita hanya untuk kesenangan dan kepuasan. Para blogger merasa senang dan bangga jika berita yang ia postingkan di blognya banyak dikunjungi. Indikasi postingannya banyak dikunjungi adalah jika ada yang mencari di mesin pencari di internet misal google maka berita yang ditulisnya akan cepat didapat dan berada pada halaman pertama dari sekian ribu atau ratusan ribu berita yang memuat kata pencarian. Memang beberapa blogger menulis berita di blognya dengan tujuan untuk komersial juga dengan mencari pemasang iklan, namun awalnya mereka juga hanya untuk kesenangan dan kebanggaan.

Anda mau ikutan sebagai blogger? Publikasikan opini yang ada di benak Anda. Orang tidak akan pernah mengetahui ide-ide cemerlang Anda jika Anda tidak pernah menuangkannya di publik. Blog adalah media yang tepat dan cepat supaya ide-ide Anda mudah dikenal orang. Bukan hanya lokal saja, namun dari belahan dunia manapun orang bisa membacanya.